Ninja150ss – Cara inrayen sepeda motor baru yang benar. Hai mas vroh… kali ini saya ingin mencoba sekedar mencoret-coret tentang cara inrayen sepeda motor yang benar, bukan bermaksud untuk menggurui atau sok keminter, hanya sekedar share saja 😀 .
Memiliki sepeda motor baru tentunya merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi setiap orang apalagi jika motor tersebut adalah motor idaman atau motor yang sangat diinginkan, tentu perasaan senang akan membuncah dalam hati.
Motor tersebut dibeli secara cash ataupun kredit tidak akan menjadi persoalan, setiap orang pasti punya jalan masing-masing yang penting hasil tujuannya, tul gak? 🙂
Selama ini saya mendengar berbagai cara untuk inrayen sepeda motor, dari teman-teman pada saat nongkrong, teman grup atau berita-berita di internet nah ada perdebatan yang terjadi, saya rangkum kira-kira ada 2 cara inrayen motor baru seperti ini :
1. Langsung geber aja bro! Pentok-pentokin gas nya. Motor baru jangan dimanja, biar inrayen nya jadi , nanti pasti kenceng deh. Kalau rusak kan masih ada garansi 😆
2. Alon-alon alias pelan-pelan dulu bro, biar mesin menyesuaikan dan tidak kaget ,namanya juga baru. Kalau rusak nanti repot sendiri!
Nah loh cukup bikin bingung kan bagi orang yang awam? Yasudah mari kita diskusikan bersama dua pendapat diatas.
Pendapat pertama
Memang ada benarnya juga, positifnya hal tersebut untuk mengetahui jika ada suatu part atau komponen yang malfungsi alias tidak bekerja semestinya kita masih bisa klaim ke dealer karena masih dalam masa garansi mesin serta kelistrikan. Serta part-part di dalam mesin menjadi cepat mapan atau saling menyesuaikan, jika dipakai motor akan terasa enteng dan bertenaga, hal ini disebabkan jarak antar part sudah sesuai dengan kerenggangan alias tidak seret. Tapi ada negatifnya juga, part-part tersebut akan cepat aus karena di paksa bekerja dalam waktu yang singkat untuk menyesuaikan dan mendapatkan jarak ideal antar part.
Oiya kalau memakai cara ini jangan sampai telat atau lama ganti oli nya, karena gram-gram besi hasil gesekan part di dalam mesin tentu akan sangat banyak, kalau tidak diperhatikan?
*tanggung sendiri akibatnya 😆
Pendapat kedua
Pelan-pelan disini maksudnya adalah menyesuaikan kecepatan, putaran mesin dan jarak tempuh. Tidak keburu nafsu untuk betot gas, kecepatan pun jangan terlalu kencang di 500km pertama, kalaupun tidak sabar silakan dipacu motornya tapi dengan cara yang lembut alias grip gas diurut secara kontinyu atau jangan langsung disentak. Nah kalau odometer di speedo sudah mencapai jarak 1500km, masa inreyen motor anda sudah terlewati.
Sisi negatifnya adalah memerlukan kesabaran banget, kenapa? Karena kebanyakan orang pasti pengen bejek motornya, penasaran seberapa kencang top speed nya serta performa nya, apakah seperti yang dikatakan iklan-iklan? 🙄 tapi sisi positifnya adalah part tidak akan cepat aus, karena dalam masa penyesuaian part-part nya mesin diajak untuk beradaptasi secara kontinyu alias berkelanjutan, umur mesin jadi lebih awet dibandingkan jika memakai cara pertama.
Tuh di buku pedoman pemilik kawasaki ninja 150 ditulis seperti itu, apa gak gatel tangan sampean puntir gas kalau nurutin anjuran dari pabriknya? Motor kentjang loh! 😛
So…saya kembalikan kepada sampean kira-kira lebih sreg atau seneng memakai cara pertama atau kedua, untuk masalah garansi kan ya dari pabriknya panjang selama tidak menyalahi aturan klaim garansi tersebut. Di sini saya tidak memaksakan pilihan, lha wong motor juga motor sampean koq mas vroh 😆
Kalau saya sih selama ini punya motor selalu memakai cara kedua, ganti oli sebelum menempuh jarak yang dianjurkan, maklum perjuangan untuk membeli motor itu tidak mudah bagi saya pribadi dan alhamdulillah selama punya motor tidak pernah rewel ataupun bermasalah sampai sekarang, kalaupun jajan ya part fast moving yang sudah sewajarnya minta ganti seperti oli mesin, kanvas rem, busi, vanbelt beserta kru nya dan ban
Sampean pakai cara yang mana nih?
Salam foging pistun motor teknologi jadul bin ngebul tapi gak ngibul
● Cara inrayen sepeda motor baru yang benar
● review pemakaian oli sesat selama ini
● berbenahlah sebelum terlambat
● tips jepret spyshoot di jalan dan ridernya tidak terima
● kelebihan kawasaki ninja 150
● oli untuk kawasaki ninja 150
Intinya suka” yg punya
https://dnfmagz.wordpress.com/2016/06/08/atraktif-dan-minimalisnya-spedo-milik-supra-gtr150/
Tp kn ada +/- nya, mau milih yg mn itu terserah
Aku mau yg ++ aja
Artikel apa ini
Artikel ecek2 om
ane jarang inreyen, maklum jarang beli motor baru 😆
https://ndesoedisi.com/2016/06/07/invasi-pertamini/
Preettt
Aku pakai cara ke 2…..maklum gak suka ngebut klo gak kepepet?
motorku seken.. dadi ra inreyen 😆
Joss bro…. Aku melu caramu.
Punyaku cuma nunggu seminggu utk keluarnya STNK,plat nomornya bikin sendiri karena dari samsat sampai saat ini blm dapat.
Setelah seminggu langsung tancap gas buat jualan dg muatan kurleb 200 kg naik turun bukit.
So far ,so good..
Mudah mudahan nggak ada masalah…
http://bakulkangkungjpr1.com/2016/06/08/belok-mendadaknyalakan-lampu-sein-juga-mendadak-gubraak-video/
Kl sampean mmg bli mtr utk cr nafkah cak, yg penting glinding ?
Aghihhihhi… enggiih…
Smoga gk da mslh, amiiin…
*kl mslh y di klaim,kn msh garansi ?
Wis kobong garansine,om… 😀
?
reyen motor langsung geber itu ada tehniknya, gak asal geber aja, lebih jelasnya silakan kunjungi website ini, pake english semoga paham X)
Saya pakai cara yang kedua buat si “Zeti” (Z1) saya om.
? mas bro
Ok