
SemarMoto – Hai mas vroh… Dunia balap Indonesia kembali tercoreng akibat sikap ketidak profesionalitasan seorang pembalap. Kejadian ini ketika ada event balap Ganesha Road Race di KODIKLAT TNI Serpong, Tangerang Selatan. Yustinus Widithia telah melakukan tindakan tidak terpuji dan melanggar hukum yaitu melakukan pengeroyokan terhadap pembalap komunitas. Berikut kronologi dan surat laporan kepada pihak kepolisian atas insiden penganiayaan tersebut.
Jadi ceritanya Yustinus Widithia dilaporkan oleh seluruh komunitas karena dia ikut turun dalam balapan kelas komunitas. Padahal aturannya sudah jelas bahwa yang dilombakan adalah kelas sport 150cc non pembalap, akhirnya dia didiskualifikasi oleh panitia lomba. Nah berhubung tidak terima akhirnya pembalap tersebut melakukan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan. Korbannya adalah Ahmad Fakhri Rusydi, seorang pembalap komunitas non profesional.
Kronologi Yustinus Widithia Melakukan Pengeroyokan
Pada hari Minggu 9 Desember 2018 sekitar jam 19.00 WIB di KODIKLAT TNI Kel. Buaran Kec. Serpong Kota, Kota Tangerang Selatan, telah terjadi tindak pidana pengeroyokan terhadap pelapor yang dilakukan oleh YUSTINUS Widithia dan kawan-kawannya. Kejadian berawal saat pelapor akan pulang dari perlombaan kompetisi balap motor piala KODIKLAT yang diselenggarakan BODISA. Setelah selesai acara, pelapor akan pulang bersama dengan saksi. Saat pelapor bersama saksi mengendarai sepeda motor akan keluar Markas Komando Kodiklat. Langsung di hadang oleh Yustinus Widithia dan kawan-kawannya, pelapor sempat cekcok dengan terlapor. Selanjutnya Yustinus Widithia dan kawan-kawannya langsung memukul pelapor dan saksi dengan tangan kosong ke arah muka sebanyak kurang lebih empat kali. Selanjutnya Yustinus Widithia dan kawan-kawannya merusak sepeda motor Yamaha R15 yang dikendarai pelapor. Atas kejadian tersebut, pelapor menderita luka memar di bawah kelopak mata sebelah kiri dan rahang sebelah kiri sakit. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Serpong untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sungguh sangat disayangkan sekali atas sikap yang dilakukan Yustinus Widithia dan kawan-kawannya. Sudah tau bahwa kelas tersebut untuk pembalap komunitas tapi kenapa nekat ikut? Kalau memang tidak terima kan bisa protes kepada panitia balap, eh lha ini malah melakukan pengeroyokan dan penganiayaan. Sekarang tanggung sendiri akibatnya, nama baik tercoreng dan akan diproses secara hukum. Bagaimana dunia balap Indonesia bisa maju jika mental pembalapnya aja masih seperti ini?
Slogan fuging piston kok ra diganti ganti ???
===
Edyan modifane 😎
https://ru88ercookie.com/2018/12/14/yamaha-x-max-700-cc-ada-nih/
Masbuloh pak? 😋