
SemarMoto – Hai mas vroh… Perjalanan Honda PCX 150 ternyata cukup berliku, di tahun 2019 ini motor tersebut menjadi bahan pembicaraan hangat. Sebab pada tanggal 10 April 2019, Andreas Priyanto memulai petisi recall Honda PCX lokal melalui change.org. Sampai tulisan ini diketik, petisi tersebut sudah mendapatkan tanda tangan hampir 3 ribu orang. Tapi kenapa AHM belum mau recall? Ternyata begini alasanya.
Sebenarnya berita ini bisa dikatakan basi, karena ramainya pada awal bulan lalu. Tapi berhubung waktu itu sudah sangat dekat dengan Pemilu 2019, ya belum sempat dibahas di sini. Supaya lebih jelas, kita lihat bagaimana kronologi petisi recall Honda PCX lokal ini bermula.
Kronologi Awal Petisi Recall Honda PCX Lokal
Hari sabtu tanggal 06 April 2019 sekitar pukul 20:00 motor PCX saya tiba tiba mati. Kunci kontak (knop) tidak bisa diputar ke posisi ON dari posisi OFF. Dan indikator lampu tidak menyala padahal indikator di remot berwarna hijau. Kemudian saya mencoba mencoba menekan tombol alarm dan tombol answer-back secara bergiliran. Namun buzzer berbunyi pelan (dalam keadaan normal bunyinya keras).
Motor ini saya gunakan dari rumah untuk membeli nasi padang di dekat perumahan. Motor saya matikan dengan cara memutar knop di posisi OFF. Dan saya tinggal sekitar 5-10 menit sambil menunggu pesanan saya selesai. Pada saat hendak kembali ke rumah saya memutar knop kearah ON namun tidak bisa. Letak smart key ada di kantong celana saya.
Mengalami hal tersebut saya binggung harus berbuat apa dan langsung menghubungi kontak Honda Astra Care di Facebook serta di Instagram. Saya juga menghubungi kepala mekanik Honda Wing Simpang Dukuh Surabaya. Namun belum direspon karena sudah malam.
Saya pun berinisiatif memanggil jasa ojek online (Grab) dengan tujuan menderek motor kembali ke rumah. Untung saja posisi stang motor tidak terkunci. Setelah ojek online datang dan saya menjelaskan bahwa motor saya tidak bisa hidup. Kami langsung menderek Honda PCX saya dengan cara saya berpegangan pada behel belakang motor ojek online (sangat berbahaya pastinya; namun hanya cara ini yang memungkinkan). Karena jarak antara rumah makan dengan rumah saya -+3KM, saya hanya mendorong motor pada saat tanjakan saja. Alhasil lengan dan pergelangan tangan mati rasa. Sesampainya dirumah saya coba putar knop keposisi ON dan berhasil. Bila mogok dalam perjalanan jauh dan posisi setir terkunci pasti sangat merepotkan sekali.
Apakah layak motor baru tiba tiba tidak berfungsi? Apalagi produksi brand sekelas honda.
Sebelumnya pada pukul 09:00WIB pagi ini saya ngeclaim garansi di Ahass Simpang Dukuh surabaya; perihal Gredek yang sering terjadi di Honda PCX. Garansi servis ini saya claim dari servis tanggal 31 Maret 2019.
Masalah yang hampir semua pengguna PCX lokal keluhkan. Setelah servis ditanggal 31 Maret 2019 memang gredeknya belum muncul. Tetapi tarikan gas terasa lebih berat dari sebelumnya dan suaranya gas kasar serta konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya.
Masalah Gredek sudah saya sampaikan kepada Honda Astra Care dan di beri respons positif. Namun solusi yang diberikan pihak Ahass tidak menyelesaikan masalah. Saya harus bolak balik bengkel ahass dan mengantri sekitar 2 jam untuk mengclaim servis garansinya tetapi tetap saja motor bermasalah. Saya tidak bisa selalu ke bengkel ahaas karena bekerja.
Saya ingin pertanggungjawaban, terutama masalah PCX yang tiba tiba mati dari pihak PT. Astra Honda Motor karena sangat merugikan saya sebagai konsumen. Serta merugikan banyak konsumen pengguna honda lainnya yang mengalami hal serupa.
Tanggapan AHM Soal Petisi Recall Honda PCX Lokal
Direktur Marketing PT. Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya menanggapi reaksi konsumen ini. Menurutnya tanpa ada petisi pun, jika benar ada masalah Honda akan segera menindak lanjuti. “Jadi tanpa perlu ada petisi, apapun masukan konsumen akan kami segera dengan dan tindak lanjuti. Kedua, petisi ini menurut saya perhatian dari konsumen bagi kami”.
Terkait apakah akan ada keputusan recall, Thomas mengungkapkan hal tersebut tidak mudah dilakukan. Keputusan recall selalu berkaitan dengan regulasi. “Sebenarnya, ada recall maupun tidak ada recall, produk kami sudah melalui QC global. Jadi kalau ada kejadian satu atau dua pun akan kami tangani segera”. Ucap Thomas. AHM saat ini terus melakukan analisa dan studi dari motor-motor konsumen yang mengeluhkan masalah tersebut. Honda saat ini melakukan pendekatan case by case terhadap masalah yang disuarakan konsumen. Ini karena bisa saja antara satu konsumen dengan konsumen lainnya menggunakan sepeda motor dalam kondisi berbeda. Tidak hanya kondisi motornya yang dilihat, tapi juga bagaimana cara pemakaian konsumen.
“Bagi konsumen yang merasakan tidak nyaman, apapun produknya tidak cuma PCX, segera ke AHASS terdekat. Kami siap melakukan pengecekan di AHASS dengan segera”. Ucap Thomas.
Lalu bagaimanakah kelanjutan kasus petisi recall Honda PCX lokal ini? Untuk sementara ini tentu saja masih dipantau dan dipelajari oleh PT. AHM, kabarnya sang pembuat petisi juga sudah diajak berkomunikasi tapi menolak untuk menarik petisinya. Terus gimana donk endingnya petisi recall Honda PCX lokal? Wah belum bisa diprediksi nih vroh, semua tergantung situasi dan kondisi kedepan. Nantikan saja kelanjutannya yah!
Tinggalkan Jejakmu Disini