
Review Harian Yamaha Lexi
SemarMoto – Hai mas vroh… Alhamdulillah beberapa waktu lalu blohher otomtoif pinggiran kelas teri Papan Triplex ini berkesempatan melakukan review motor baru lagi. Motor tersebut saya gunakan harian selama seminggu, sehingga dapat feel sesungguhnya dari Yamaha Lexi S 125 vva 2018. Tidak cuma dipakai jarak dekat, Yamaha Lexi tersebut juga saya kendarai jarak jauh. Apakah benar motor matik nyaman? Mari simak ulasan saya mengenai review harian Yamaha Lexi tersebut.
Banyak yang mengatakan kalau orang melakukan review produk itu sifatnya subjektif, ya tidak salah juga sih sebenarnya. Tapi kalau saya berusaha menginformasikan seobjektif mungkin, makanya kalau dapat unit test ride harian tidak cuma saya yang mencobanya. Hal tersebut saya lakukan untuk mengetahui bagaimana pendapat orang lain terhadap motor tersebut. Tidak perlu melebar lah ya, kan mengenai pendapat orang lain sudah pernah saya buatkan artikel sendiri. Kali ini fokus saja mengenai review harian Yamaha Lexi S 125 vva tersebut.
Review Harian Yamaha Lexi
Mengenai desain Yamaha Lexi memang butuh waktu untuk menyukainya, sebab banyak yang mengatakan kurang. Hal tersebut senada dengan beberapa orang yang saya temui dan mintai pendapat. Yamaha Lexi 125 vva ini memang agak tinggi dan lebar joknya, saya yang 175cm saja masih agak jinjit sedikit. Kalau kaki mau napak sempurna harus duduk agak ke depan, ruang kaki sangat lega. Dengkul sampean gak akan mentok baik sendirian maupun boncengan. Bawa barang bawaan pun juga bisa, tas, galon air atau kardus masih muat.
Posisi stang tinggi, sehingga tangan sampean gak akan terlalu ke bawah. Mengenai busa jok, aduh yang ini suer saya katakan empuk dan tidak seperti motor matik selain dari Yamaha. Dalam melakukan review harian Yamaha Lexi saya gunakan untuk wira wiri dan kemana pun. Jadi selama seminggu full saya cuma pakai Yamaha Lexi S 125 vva, motor yang lain di istirahatkan dulu, hehehe… Oh iya odometernya masih cukup rendah, jadi masih dalam tahap inrayen sebenarnya.
Dengan fitur keyless membuat keamanan Yamaha Lexi S 125 vva ini lebih terjamin. Sebab tanpa remote nya knop kunci dan mesin gak bakal bisa dinyalakan. Duduk di atas motor terasa nyaman dan rilex, menyalakan mesin gak ribet, tanpa harus pencet-pencet remote dulu. Pokoknya asal remote sampean kantongi, ya tinggal putar knopnya saja. Pencet tombol stater, mesin langsung nyala tanpa terdengar suara dinamo stater, suara mesin juga halus. Sewaktu posisi idle atau langsam, getaran di stang cukup terasa. Putar gas dan jalan perlahan untuk merasakan apakah ada gejala bergetar atau gredeg-gredeg di CVT, hal tersebut tidak saya rasakan.
Begitu jalan, memang saya rasakan untuk kenyamanan Yamaha Lexi ini paling terbaik di motor matik kelas 125cc. Meskipun motornya agak besar tapi gasnya responsif, buat jalan pelan atau ngebut enjoy. Yang saya heran tuh speedometernya, angkanya baru menunjukkan kecepatan 70 km/jam tapi rasanya sudah kencang. Saya belum berani mengatakan apakah hanya perasaan saya atau memang deviasi speedometernya rendah. Soalnya kan harus pakai alat racelogic supaya lebih akurat pengukurannya.
Konsumsi BBM Yamaha Lexi
Selama seminggu melakukan review harian Yamaha Lexi S 125 vva ini, saya menempuh jarak sejauh 327 km. Dengan berbagai kondisi jalan dan banyak orang yang memakainya, konsumsi bbm Yamaha Lexi tembus 39,5 km/liter. Kebetulan ada seorang teman blogger yang hobinya nyasar yaitu kang Joko Arimbo main di tempat saya. Sekalian saya ajakin untuk ngetes review harian Yamaha Lexi berboncengan nanjak ke pegunungan. Dalam perjalanan kita gantian mengemudikannya, dan memang baik posisi di depan atau dibelakang naik Lexi 125 tetap nyaman. Melibas jalan benton dan jalan rusak tetap enak, tidak ada gejala jedug-jedug atau shock keras. Ketika melewati tanjakan-tanjakan curam ke daerah Nyatnyono, tepatnya di bawah Gunung Ungaran. Yamaha Lexi S 125 vva ini eces saja, tidak ada kendala gak kuat nanjak atau melorot. Padahal total bobot penumpang berat, belum ditambah bobot motor sendiri. Sudah ada ulasan di blognya kemarin saya lihat dan impresinya positif, bisa dicek sendiri koq.
Dalam melakukan review harian Yamaha Lexi S 125 vva ini, saya sempatkan juga memboncengkan anak dan istri. Sekedar ngantar jemput dan pergi jalan-jalan ke tengah Kota Semarang. Dari sekian motor yang pernah mereka boncengi, dibilang Yamaha Lexi ini paling nyaman. Joknya lebar, empuk dan luas, ketika melewati jalan jelek juga gak sakit. Untuk perjalanan jauh sama sekali gak capek, gak biasanya mereka bilang seperti itu. Aduh bikin ketar-ketir aja nih :'( , soal desain sih mereka gak komentar. Dibilang motor desain bagus, kalau dinaiki gak nyaman buat apa?
Sekian coretan sederhana mengenai review harian Yamaha Lexi S 125 vva 2018, tidak ada yang saya lebih-lebihkan atau kurangi. Apabila sampean tidak percaya, bisa mencobanya sendiri, supaya tau bagaimana rasanya. Dan membuktikan jika dibandingkan dengan motor matik 125cc lain, lebih nyaman mana? Semoga bermanfaat.
Nyatnyono sama gunungpati sebelah mananya mas?
Yg tampak samping itu prejengannya oke banget lho. Ga putihpun tetep asik
Ke selatan lagi mas, masuknya yang mau ke kolam renang Siwarak, naik terus. Bisa sampai dusun Gogik, Gintungan, ke Bandungan juga bisa lewat situ.
Bungkuuuus….
Artikelnya suejuuk…. 😂
Biasane kobong po pie cak?
woww … tinggi 175 aja masih jinjit.com, apalagi ane yg cuman 163 hehehehe
dingklik mana dingklik
Jinjit gpp sih, penting nyaman.
Bisa dibikin lebih rendah biar gk jinjit
ditumbas mas…hehehe…
come and visit please:
https://bramotor.wordpress.com/2018/05/24/tes-motogp-catalunya-rossi-kalahkan-marquez/
https://bramotor.wordpress.com/2018/05/23/cuci-gudang-honda-vario/
Duite blm ada mas 😂
Nurunin jok brarti yah, adek saya secara 150cm
Bisa dengan cara menurunkan shock depan sdkt, sambil dilihat perlu ditambahkan oli shock/tidak.
Atau ganti ban dgn ukuran lebih kecil
mas masa inrayen di geber 70km/jam gak papa ya mas? lexi saya udah 500km udah service pertama juga, tapi masih parno naikkin gas, soalnya baru kali ini ganti motor baru
Geber motor yang masih dalam masa inrayen itu tidak masalah mas, yang penting secara halus muntir gas nya, jangan spontan